baru sempat nih buat ngerubah tampilan blog yang udah sekian lama tak pernah di kunjungi. terlalu usang bagi sebuah buku (sesuai dengan tampilan blog) yang diletakkan di rak kayu pojok ruangan. buset dah malah bahasa kiasannya menjadi-jadi kalau di malam hari. sudah lama sekali tidak posting apapun disini. berkunjungpun jarang. maklumlah belum ada inspirasi dan semangat untuk membuat tulisan baru. sebenarnya banyak tulisan di buku brangkas SMA ku dulu. jadi kalau lagi rajin bisa aja aku tulis dan tinggal post. tapi semangat untuk menulisku kali ini sangat rendah. lagi banyak mikirin hal lain soalnya. sebenarnya ini sudah terlalu malam untuk membuka mata dan melihat ke layar. yaudah deh, aku mau kasih tahu aja kalau belum sempat buat ngeposting baru ada sempet dan niat rubah tampilan blog. mungkin isi blognya berasa tahaha ya? tapi gpp. mungkin lain waktu akan ada kesempatan dan niat untuk memperbaiki postingan yang tidak memiliki tema yang padu ini. see you.
Senin, 07 November 2016
Jumat, 23 September 2016
Negeriku Ajang Politik
Ditanganmu kami beri kepercayaan
Putusanmu adalah suara dominan kami
Apa kami seperti boneka bagimu
Melangkah sesuai dengan kebijakanmu
Mengikuti skenariomu
Hai, para wakil rakyat
Apa kabar harapan kami
Bagaimana kepercayaan kami
Apa suara kami diperjuangkan
Lalu mengapa ekonomi defisit
Politik kacau balau
Mengapa demo mewarnai pers
Bahkan korupsi jauh dari kata jarang
Kemana haluan negeri ini
Mengapa rakyat menjerit
Apa suara mereka tak terdengar
Ingatkah saat kamu memohon suara mereka
Jika ini ajang permainan
Dan kami bonekamu
Maka negeri ini tokonya
Alam
Alam mau tak mau
mengikuti peubahan itu
Hari demi hari
arus pun semakin deras
Membawa alam
terperosok jauh
Sesekali alam
meluapkan kesedihannya
Memberi
peringatan bagi manusia
Yang enggan
menjaganya
Bahkan sering
kali merusaknya
Manusia Dengan
sifat serakahnya
Menebangi
pepohonan sekehendak hatinya
Tanpa menimbang
bencana di hari depan
Alam membalasnya
dengan melongsorkan
Sebagian kecil
tubuhnya
Dan menelan
korban jiwa
Namun manusia
belum sadar akan kesalahannya
Manusia terus
merusak alam ini
Pembakaran lahan
terjadi di mana- mana
Hutan gundul
menjadi pemandangan yang mengiris hati
Tumpukan sampah
menggunung mencemari udara
Asap pabrik dan
kendaraan menyakiti ozon
Kapankah itu
semua akan berakhir?
Apakah manusia
enggan sadar akan kesalahannya?
Belum cukupkah
teguran yang telah menimpa kita?